Ekspor mobil CBU dan CKD Indonesia meningkat

Ekspor mobil CBU dan CKD Indonesia meningkat

Perkembangan industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia dewasa ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 lalu produksi mencapai lebih dari 1,1 juta unit, atau naik sekitar 20 persen dibandingkan tahun 2011.

Perkembangan tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan makin membaiknya indikator makro ekonomi nasional, serta adanya upaya untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur di bidang transportasi.

“Sejalan dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang cukup menggembirakan, ekspor mobil , baik dalam keadaan completely built up (CBU) maupun completely knocked down (CKD) juga mengalami kenaikan,” tandas ujar Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian RI di Jakarta belum lama berselang.

Menurut data Kementerian Perindustrian, ekspor kendaraan CBU meningkat dari 107 ribu unit pada tahun 2011 menjadi 173 ribu unit di tahun 2012. Sementara untuk CKD meningkat dari 84 ribu menjadi 100 ribu.

“Dengan hasil ini industri otomotif dalam negeri diharapkan dapat terus meningkatkan volume ekspor, baik dalam bentuk CBU maupun CKD, serta komponennya,” imbuh Budi. Jika kondisi ekonomi yang stabil tersebut dipertahankan, diyakini jumlah ekspor CBU dan CKD akan lebih besar pada tahun ini.

Perayaan Produksi 3 juta Unit (Foto: Nazar Ray)

Tidak hanya mengejar angka ekspor, industri otomotif nasional juga harus memiliki tanggung jawab terhadap persoalan lingkungan seperti climate change. Pasalnya, industri otomotif dituding berkontribusi besar terhadap perubahan iklim dan pemanasan global.

“Kami berharap produsen otomotif menciptakan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar minyak seiring menurunnya persediaan minyak bumi,” tukas Budi.

Atikel Terkait

Daihatsu Bisa Kirim Sampai 1.500 Mobil ke Luar Negeri

Selama Maret Honda Jual 11.497 Unit

Penjualan New Honda Jazz Naik

Cayenne Model Porsche Paling Laris

(kpl/nzr/rd)

© PT Topindo Atlas Asia 2024