Berburu limbah moge demi modifikasi motor
Berburu limbah moge demi modifikasi motor
Sejumlah cara dilakukan untuk memanjakan para pelanggan pecinta motor modifikasi. Tak ayal, limbah sepeda motor lokal maupun import pun diperjual belikan. Contohnya komponen motor besar eks-junkyard mencakup swing arm, suspensi depan, tangki dan lain-lain didatangkan untuk dikawinkan dengan motor lokal.
Biasanya, limbah motor besar ini dikawinkan dengan motor produksi lokal seperti Honda Tiger, Suzuki Thunder dan lain-lain. "Biasanya pehobi modifikasi langsung minta tunggangannya untuk menggunakan part dari limbah moge tersebut. Meski harganya memang agak mahal, tapi membuat konsumen jadi lebih 'pede'," tukas Coco, punggawa Coco Motor (Comot) di bilangan Utan Kayu, Jakarta.
Dengan komponen motor besar bekas import, pehobi motor dapat bergaya tanpa harus dipusingkan tarif bea masuk. Meski harga komponen limbah ini masih tergolong mahal. Bisnis limbah moge sendiri mulai marak pada tahun 1998 silam.
Fenomena ini membuat bisnis limbah motor besar berkembang luar biasa hingga saat ini. "Saat ini, limbah yang paling banyak dicari adalah produk Suzuki dan Yamaha. Keduanya dipilih karena mudah diaplikasi," tambah Coco.
Menghadirkan motor besar impian tidak harus buang uang ratusan juta. Untuk kalangan bikers berkantong cekak, cara paling bijaksana diwujudkan dengan modifikasi menggunakan limbah motor besar mancanegara.
"Kita dapat menikmati gagahnya menunggang motor besar dengan biaya terjangkau," aku Hendra Setiawan, pemilik Yamaha Scorpio modifikasi dengan limbah moge. Pengakuan Hendra ini ada benarnya. Sayang, kalau harus menyiapkan dana ratusan juta untuk pajak dan membeli motor besar di atas 500 cc.
(kpl/tr/abe)