Berhenti Ngopi dan Nonton, Penuhi Kenaikan BBM
Berhenti Ngopi dan Nonton, Penuhi Kenaikan BBM
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam pengamatannya mendapati bahwa para pemakai mobil pada umumnya tidak terlalu pusing dengan kenaikan harga BBM seperti yang sedang diwacanakan. Menurut pihak Daihatsu, mereka selalu punya kiat khusus, termasuk mengurangi kongkow-kongkow.
"Apa yang mereka lakukan untuk mengurangi dampak, mereka mengubah lifestyle. Kehidupan mereka banyak digunakan ngopi-ngopi atau nonton-nonton, itu dikurangi. Sehingga pengeluaran dari gaji atau pemasukan mereka kurangi sehingga bisa memenuhi kenaikan akan BBM," tutur Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor.
Ia juga menyebut bahwa Daihatsu berkaca pada kejadian serupa di tahun 2004. "Menurut apa yang kami amati dan pelajari pada 2004, kenaikan BBM itu impact-nya sekitar 3 bulan. Ada penurunan demmand sekitar 3 bulan, sesudah itu kebutuhan yang ada tidak terbendung," tambahnya.
Lebih jauh, Amelia membeberkan bahwa justru ada faktor lain yang dinilai lebih mengganjal dalam hal ini. Kedua faktor terbesar itu adalah baja dan kurs mata uang asing terhadap Indonesia.
Seperti diberitakan, pemerintah sedang berencana untuk membatasi distribusi premium agar tidak dikonsumsi pengendara mobil atau orang mampu. Hasilnya, harga BBM premium diusulkan naik menjadi Rp 6.500. Namun harga ini tidak berlaku bagi angkutan umum dan sepeda motor.(kpl/)
