Daihatsu keluhkan suhu politik Indonesia

Daihatsu keluhkan suhu politik Indonesia

Daihatsu menilai bahwa pasar menengah di Indonesia kian berkembang ditandai dengan makin banyak orang yang bisa memiliki mobil pribadi. Daihatsu pun berkaca pada Cina sebagai negara dengan penduduk terbesar dan nomor satu dalam penjualan mobil. Dari hal ini dilihat bahwa Indonesia masih memiliki kendala terkait sejumlah faktor, antara lain keamanan dan politik.

"Soal politik, pemilu, bisa enggak kita lewati dengan mulus. Apakah bisa semua kota sedewasa seperti Jakarta. Sekarang pemilihan di daerah kan masih ribut. Pemilihan kalah, demo, bakar-bakaran. Susah. Itu yang harus dijaga," harap Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor.

PT Astra Daihatsu Motor pun memandang data itu berdasarkan studi dari Boston Consulting Group. Mengutip data tersebut, pimpinan Daihatsu mengatakan bahwa setiap negara dengan GDP per kapita di atas 3.000 akan memulai tahap motorisasi. Cina dengan jumlah penduduk besar secara langsung berdampak pula pada permintaan mobil.

Indonesia bisa saja menyamai Cina dalam hal GDP, setidaknya seperenam dari apa yang diperoleh Cina. Namun harapan ini juga bertumpu pada bagaimana pemerintah mengendalikan sejumlah faktor.

Selain keamanan dan politik masih ada persoalan lain yang juga menjadi perhatian. Itu antara lain terkait kualitas tenaga kerja dan infrastruktur yang tersedia di Indonesia.

Artikel Terkait

Kredit Mobil, Pakai Pembiayaan Syariah

Pesanan Agya - Ayla Capai 500 Unit Per Hari

Daihatsu Ajak Konsumen Berwisata

(kpl/why/rd)

© PT Topindo Atlas Asia 2024