Di Balik Kegarangan Honda CB300R
Di Balik Kegarangan Honda CB300R
Keberadaan Honda sebagai pabrikan motor tidak diragukan lagi sepak terjangnya di seantero negara-negara dunia. Motor-motornya menjadi idola secara global, Brazil salah satunya. Negara yang terkenal dengan festival karnaval ini menjadi saksi lahirnya sang kakak CB150R.
Honda Brazil pada tahun lalu berhasil melahirkan varian sport naked bike entry level, bermesinkan 300cc, yang hingga kini tetap eksis. Diketahui, motor yang diberi nama Honda CB300R ini menggantikan pendahulunya, CB250 Twister (CBX250 Twister-India). (Kok mirip dengan Honda Tiger Revolution di Indonesia ya? Lantas bagaimana nasibnya kelak, bermesin 300cc atau 250cc kah?)
Sebagai keluarga flagship Honda CB dan CBR, keberadaannya seakan-akan mempengaruhi eksistensi si adiknya (Honda CB150R) di Tanah Air. Dimana si adik baru terlahir pada awal tahun 2013 ini dengan berbekal mesin setengahnya (150cc).
Honda CB300R bermesin 291cc dengan pendingin udara, DOHC, 4-valve double overhead camshaft, 4 stroke dan hanya satu silinder. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 26 hp pada 7500 rpm dan a torsi puncak 28,5 Nm (2.9 kgm) pada 6000 rpm.
Sebagai perbandingan, Kawasaki Ninja 300 dengan cc relatif sama, bertenaga 39 hp pada 11.000 rpm dengan torsi maksimum sebesar 27 Nm pada 10.000 rpm.
Pihak Honda sudah membekalinya dengan Electronic PGM-FI system, sehingga tidak diragukan lagi tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar serta standar emisi gas buangnya.
Konsep desainnya sebenarnya masih mencontoh dari kakaknya yaitu Honda CB600F Hornet.
Honda CB300R dibanderol seharga US$ 11,490 atau setara dengan Rp 111 jutaan. Warna yang tersedia antara lain silver, hitam, merah dan emas (gold).
(kpl/abe)
