Jakarta macet, Lamborghini tetap asyik dikendarai
Jakarta macet, Lamborghini tetap asyik dikendarai
Tidak sedikit yang berseloroh bahwa buat apa mobil-mobil eksotis berharga miliaran rupiah dipakai di Jakarta yang macet karena toh performanya dan sensasinya tidak akan bisa dirasakan karena harus berhimpit-himpit dengan mobil lain.
Namun pandangan berbeda disampaikan Andrea Baldi selaku Sales Manager for Southeast Asia & Pacific Automobili Lamborghini. Baginya, Lamborghini tetap asyik dikendarai di tengah lalu lintas Jakarta yang cenderung kerap macet. Baginya, pengguna Lambo tidak melulu harus ngebut.

"Jakarta sangat macet sekali, tapi nikmati saja naik Lamborghini, fun to ride/drive, tanpa harus cepat (ngebut)," ungkapnya saat ditemui pada peluncuran New Lamborghini Gallardo di Jakarta.
Andrea Baldi lebih melihat kecenderungan bahwa konsumen di Indonesia, khususnya Jakarta, suka dengan konvoi kendaraan. Tentu dalam hal ini jarang sekali kendaraan yang dengan cc besar tersebut digeber habis.
"Mengendarai Lamborghini itu menyenangkan walaupun saya tahu Jakarta macet. Pengendaranya dapat merasakan kenikmatan berkendara bersama Lamborghini secara maksimal. Kumpul bersama (Konvoi atau kongkow Lamborghini Club Indonesia) mengendarai lamborghini itu sebuah hal menyenangkan," tambahnya.

Untuk itu pula Andrea tidak menomorsatukan target penjualan di Indonesia. "Jadi saya tidak menargetkan penjualan Lamborghini di sini. Saat ini penjualan belumlah yang utama," tutupnya.
Pasar mobil eksoktis dengan harga selangit ini pun terus bertambah, walaupun pada masa-masa awal masih kesulitan dalam memasarkannya.
Kini pasarnya kian menggembung walau belum menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN. Endy pun menyebut kalau penjualan kita lebih baik dari belasan menjadi 20-an unit.
Terakhir, Lamborghini di Indonesia di bawah nama PT Artha Auto memasarkan New Lamborghini Gallardo LP 560-4 dan LP 570-4 Edizione Tecnica dengan harga kisaran Rp 6 miliar.
(kpl/why/abe)

