Juara X-Offroad Racing jadi bekal Rifat hadapi Kejurnas

Juara X-Offroad Racing jadi bekal Rifat hadapi Kejurnas

Pembalap kawakan Rifat Sungkar, tampil sebagai juara pertama kelas FFA2 kejuaraan X-Offroad Racing yang berakhir kemarin di Serpong, Tangerang. Rifat meraih juara setelah berhasil menyelesaikan 4 Special Stage dengan catatan waktu 20 menit 28,539 detik. Rifat yang kali ini ditemani oleh Yedi SS sebagai navigator, juga berhasil menjadi juara 3 di kelas overall, yang mempertandingkan 2 Special Stage tambahan.

Selain berhasil meraih juara, Rifat juga memperoleh masukan berharga dari performa mobil Mitsubishi Pajero yang digunakannya, yang akan segera dipersiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Speed Offroad beberapa waktu mendatang.

"Saya sangat puas dengan hasil yang saya peroleh kali ini, karena persiapan yang kami lakukan, benar-benar hanya beberapa hari saja. Tetapi dengan mengikuti kejuaraan ini, saya jadi lebih tahu kekurangan-kekurangan di kendaraan saya yang masih harus diperbaiki. Saya berharap, pada saat nanti dilaksanakan Kejurnas Speed Offroad, kendaraan saya sudah berada dalam kondisi prima, dan semoga saya bisa kembali menjadi juara nasional," ungkap Rifat.

Perjuangan menjadi juara di kejuaraan X-Offroad Racing tidak didapatkan Rifat dengan mudah. Di hari pertama kejuaraan, hujan turun terus menerus sehingga mengakibatkan lintasan menjadi sangat licin dan berlumpur. Bahkan Rifat pada saat bertarung di SS1 dan SS2, tidak bisa melihat lintasan karena hujan sangat deras, Rifat hanya mengandalkan petunjuk dari pacenote yang dibacakan oleh navigatornya. Di hari kedua, cuaca lebih bersahabat, dan lintasan menjadi sedikit lebih kering. Tetapi, hal tersebut tidak lalu membuat perjuangan Rifat bersama Yedi menjadi lebih mudah.

Pada saat menjalani Special Stage untuk Superbowl, knalpot kendaraan Rifat patah dan lepas, sehingga mengakibatkan tenaga kendaraan berkurang.

"Di semua balapan apapun bisa saja terjadi. Tadi, knalpot sempat patah, dan tenaga kendaraan berkurang. Tetapi itu juga bukan alasan bahwa saya hanya menjadi juara 3 di kelas overall, karena kalaupun knalpot tidak patah, mungkin saya hanya bisa lebih cepat 2 atau 3 detik saja. Sedangkan pesaing saya waktunya jauh lebih cepat. Jadi memang persaingan semakin sengit, pesaing saya semakin hebat, sehingga saya harus mempersiapkan diri lebih baik lagi dalam menghadapi event-event berikutnya," paparnya.

(kpl/nzr/rd)

© PT Topindo Atlas Asia 2024