Kandungan lokal ekspor Diahatsu dan Toyota capai 85 persen

Produksi Daihatsu dan Toyota untuk pasar ekspor yang berasal dari pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memiliki kandungan lokal sebesar 85 persen. Dari total produksi ADM 3 juta unit, merek Daihatsu mencapai 26,5 persen dan Toyota 43,5 persen.

“Alhamdulilah untuk saat ini tingkat kandungan dalam negeri (TKDM) dari seluruh produk kami rata-rata telah mencapai 85 persen,” ujar Sudirman MR, Presiden Direktur ADM.

Dari seluruh produk ADM tersebut, rata-rata setiap tahun atau sekitar 16 persen untuk merek Toyota dan Daihatsu telah memasuki pasar ekspor ke lebih 60 negara yang tersebar di ASEAN, Timur Tengah Afrika, Amerika Latin, termasuk ekspor Gran Max ke Jepang.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi basis produksi Daihatsu global di luar Jepang,” tandas Sudirman.

Sejalan dengan tingginya pasar ekspor PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengoperasikan pabrik perakitan kendaraan dan Research & Development Center baru di kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur, Senin mendatang (22/4).

Daihatsu sendiri mengaku kewalahan memenuhi permintaan sehingga merasa perlu membangun pabrik baru dengan kapasitas yang lebih besar, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Pabrik baru ADM direncanakan memiliki kapasitas produksi 120.000 unit per tahun. Pabrik baru di Karawang ini akan meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap menjadi 460.000 unit per tahun sekaligus menjadikan ADM sebagai produsen otomotif terbesar di Tanah Air.

Prestasi mencapai produksi 3 juta unit merupakan kebanggaan tersendiri bagi Daihatsu setelah berdiri tahun 1978. Pada tahun 1978, Daihatsu mendirikan stamping plant.

Selang lima tahun kemudian dibangun engine plant, dan pada tahun 1987 didirikan perusahaan agen tunggal sekaligus importir. Selanjutnya di tahun 1992 ketiga perusahaan tersebut memutuskan meleburkan diri jadi satu menjadi PT Astra Daihatsu Motor, sebagai ATPM merek Daihatsu.