Kecelakaan Uje, cara mengerem yang aman

Kecelakaan Uje, cara mengerem yang aman

Terkait kecelakaan Ustaz Uje di atas Kawasaki ER-6n, AKBP Ipung Purnomo, salah satu instruktur safety riding, mengingatkan kembali mengenai cara yang benar saat mengerem. Pada dasarnya, hal itu simpel saja dengan mendahulukan penggunaan rem depan ketimbang rem belakang.

"Temuan saya, dia (pengendara motor) biasanya justru terbalik. Dia itu biasanya rem belakang. Padahal rem depan itu justru lebih safety. Saya maaf-maaf ini ya, saya kalau boleh jujur, dalam keadaan kencang, saya lebih pakai rem depan," papar instruktur yang juga pengurus di IMI, HDCI, hingga Ikatan Motor Besar Indonesia ini.

Lebih jauh, dia melihat bahwa penggunaan rem belakang lebih dulu, yang dianggap lebih aman (tapi justru sebaliknya) sering kali justru dilakukan karena masalah mitos.

"Itu mungkin karena ada kebiasaan dari informasi yang salah ya. "jangan rem depan, nanti kalau pakai rem depan katanya bisa terbalik". Makanya saya kalau memberikan saftey riding, saya memberikan contoh, begini posisi jika dengan rem depan. Dicontohin lagi, kalau rem belakang itu ngesot-ngesot... enggak terkendali," paparnya.

Seperti diberitakan, ustaz muda Jeffry Al Buchori atau Uje mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan dan meninggal dunia.

Ia mengendarai sepeda motor Kawasaki ER-6n non-fairing dari arah timur selepas bundaran Pondok Indah, menuju Jalan Gedung Hijau Raya yang mengarah Pondok Pinang. Motornya pun disebut membentur tepian bidang pembatas halaman di depan rumah Nomor 17 Jalan Gedung Hijau Raya dan kemudian menabrak sebuah pohon palem.

Banyak pihak menduga-duga seberapa kencangkah Ustaz Jeffry Al Buchori mengendarai Kawasakinya. Mereka yang berjalan beriringan bersamanya dengan moge lain menjelang kejadian itu mengatakan Uje dalam kecepatan pelan. Hal itu memang bisa dilihat dari faktor kerusakan bagian depan motor.(kpl/)

© PT Topindo Atlas Asia 2024