Keunggulan 'e-ticket' busway, anti kadaluarsa

Keunggulan 'e-ticket' busway, anti kadaluarsa

Penggunaan 'E-ticket' untuk Transjakarta memang masih dalam tahap uji coba. Warga Jakarta sendiri sudah mulai bisa memanfaatkannya pada akhir Januari lalu untuk rute Blok M-Kota.

Namun, memang belum banyak dan masih bertanya-tanya mengenai program yang diharapkan bisa mempercepat antrian saat memanfaatkan moda transportasi ini.

Salah satu pertanyaan itu adalah kekhawatiran apakah mereka akan rugi jika tidak setiap hari membeli tiket elektronik atau kartu tersebut, walaupun akan sangat membantu menerobos antrian kala memanfaatkannya di jam-jam sibuk.

"Tidak ada batas kadaluarsa. Selain itu kartu juga bisa dipakai belanja di Debenhams. Sekali beli sudah terisi Rp 50.000. Isi maksimal Rp 1 juta," ujar sales girl di depan meja promosi kartu tersebut.

Pembayarannya sendiri dilakukan dengan membeli kartu prabayar dari lima bank nasional, yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, dan Bank DKI. Cara penggunaan kartu, dengan menempel pada perangkat pembaca kartu. Selanjutnya saldo akan berkurang.

Penjualan kartu prabayar tiket elektronik yang bisa diakses di 10 shelter atau halte Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota. Antara lain berlaku di shelter-shelter berikut; Blok M, Bundaran Senayan, Bendungan Hilir, Gelora Bung Karno, Karet, Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI), Sarinah, Harmoni, Sawah Besar dan Kota.

Dijelaskan pula bahwa bank lain mungkin saja melakukan kerja sama dalam pengadaan kartu elektronik ini. Adapun sistemnya dikelola oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Transjakarta.

Operasional Transjakarta dinilai masih banyak kekurangan dan harus diperbaiki demi meningkatkan kenyamanan dan keselamatan. Salah satu persoalan yang kerap dikeluhkan warga Jakarta adalah kerap telatnya unit bus, terutama di saat jam-jam sibuk.

(kpl/why/abe)

© PT Topindo Atlas Asia 2024