Mengenali sistem penggerak empat roda Quattro

Mengenali sistem penggerak empat roda Quattro

Otosia.com -

Agar bisa menghasilkan kombinasi performa mesin dan traksi pada ban, sebuah mobil perlu adanya sentuhan teknologi sendiri. Seperti halnya dalam teknologi All-Wheel Drive atau 4WD. Namun untuk Audi teknologi ini dinamakan Quattro.

Pada prinsipnya, Quattro bekerja sama seperti sestem penggerak AWD pada umumnya. Namun Audi mengembangkan dengan cara membagi torsi pada keempat roda dan mengaturnya sesuai kebutuhan traksi dan kondisi pengendaraan.

Audi mengambil ide dari kendaraan off-road dari Volkswagen Group. Waktu itu terdapat pada varian VW Iltis. Kemudian Audi mengaplikasikan sistem penggerak quattro demi mendapatkan traksi dan grip maksimal.

Ide awal teknologi Quattro muncul pada tahun 1976 saat tim pengembangan Audi tengah melakukan test sejumlah prototipe model di Swedia. Dalam kondisi medan bersalju, prototipe model andalan mereka yang bermesin 170 hp nyaris tidak berkutik ketika diadu melawan Iltis berpenggerak empat roda yang dilengkapi mesin 75 hp.

Sebuah proyek berkode 'Development Order 262' pun dicetuskan. Dimana, proyek ini dinahkodai oleh trio engineer muda Audi yakni Jorg Bensinger, Walter Treser dan Dr. Ferdinand Piech. Tak butuh waktu lama untuk menghadirkan konsep mobil penumpang dengan sistem penggerak empat roda. Sebuah prototipe berbasis Audi 80 pun disiapkan. Sejarah pun tercipta.

Awalnya, Audi tidak berharap banyak pada Quattro. Bahkan hanya berencana untuk memproduksi sebanyak 400 unit untuk keperluan homologasi agar bisa diterjunkan di World Rally Championship.

Akan tetapi, sejarah berkehendak lain. Sistem penggerak canggih yang dipadu performa jalan raya nan hebat membuat mobil ini laris bak kacang goreng. Dalam rentang produksi sepanjang 11 tahun, tak kurang dari 11.452 unit Audi berteknologi Quattro pindah ke tangan konsumen.

Kiprah Quattro di dunia balap pun tak kalah mencengangkan. Di tahun pertamanya (musim kompetisi 1981), Quattro berhasil menempatkan pembalap Audi pada posisi ketiga klasemen pereli. Prestasi ini pun terus berlanjut lewat model Sport Quattro ber-wheelbase lebih pendek (1984) dan mencapai kulminasinya pada varian S1 bermesin 510 hp.

Tak hanya dalam cabang reli, dominasi quattro pun mengimbas ke arena sirkuit. Tahun 1988, muncul Audi 200 Quattro di arena TransAm. Mobil ini menggunakan mesin 510 hp milik Quattro S1 yang terjun di WRC.

Melalui pembalap Hurley Haywood, Audi berhasil memenangkan 8 dari 13 balap dan meraih gelar juara pabrikan. Kiprah ini dilanjutkan oleh 90 quattro GTO yang terjun di ajang TransAm pada tahun berikutnya.

Gelar demi gelar pun terus direbut model-model Audi yang turun dengan sistem penggerak quattro. Tahun 1996, Audi menggebrak kompetisi touring car lewat Audi A4 bermesin 2.000 cc dan berdaya 296 hp.

Lagi-lagi, prestasinya sulit ditandingi oleh merek-merek lainnya. Tak pelak, hal ini membuat penyelenggara balap memutuskan untuk melarang semua mobil berpenggerak empat roda untuk terjun di arena touring car. Kisah quattro di dunia balap pun berakhir.

Akan tetapi, tidak untuk kiprahnya di jalanan umum. Kini, satu dari tiga model Audi yang terjual di dunia hadir dengan sistem penggerak Quattro. Dan hingga saat ini, jutaan Audi bersistem quattro telah meninggalkan jalur produksi.

(kpl/tr/vin)

© PT Topindo Atlas Asia 2024