Oli sintetik lebih menyehatkan mesin kendaraan baru

Oli sintetik lebih menyehatkan mesin kendaraan baru

Hidup adalah sebuah pilihan. Dengan sekelumit alternatif dan opsi yang juga memiliki tingkat kompleksitas tinggi. Dalam dunia otomotif juga demikian, sang pemilik kendaraan akan dihadapkan dengan banyak pilihan.

Misal, seseorang baru saja meminang Toyota terbaru. Dia lebih memilih menggunakan pelumas kategori the best bagi mobil barunya itu. “Bisa saja saya pakai SAE 10W-40 atau 10W-30. Tapi, karena sekarang sudah ada yang Fully Synthetic 5W-30 atau 5W-40, saya lebih memilih varian itu," ujarnya.

Seperti dibilang tadi, pilihan pakai oli terbaik juga menimbulkan konsekuensi, setidaknya soal harga oli. Dia harus membelanjakan uang lebih banyak untuk membeli pelumas. Biasanya di bawah Rp 300 ribu, kini bisa sekitar Rp 800 ribu.

Sebut saja Sofyan, ia lebih memilih oli sintetik, karena menurutnya, pelumas dengan spesifikasi lebih tinggi pasti hasilnya juga lebih optimal. Lagipula, pelumas tipe sintetik ini cocok untuk mobil modern maupun Completely Built Up (CBU).

"Mesin modern kan clearance piston dan dinding silinder sangat tipis. Oli encer jelas lebih mudah melumasi sela-sela kecil dari mesin-mesin jenis seperti itu," jelas Sofyan yang memang memahami teknologi itu.

Sofyan menepis mitos yang bilang bahwa oli sintetik cepat menguap. Justru sebaliknya, menurut pengalaman Sofyan, oli sintetik daya tahannya jauh lebih baik dibanding oli mineral dan lebih tahan terhadap penguapan.

Hal positif lain, usia mesin menjadi lebih awet karena gesekan antar logam di dalam mesin menjadi minimal. Otomatis kerja mesin juga makin perfect.

Intinya, oli sintetik jauh lebih handal dan interval ganti oli lebih lama. Namun semua ini kita kembalikan kepada konsumen, mau mengikuti Sofyan atau tidak. Pastinya salah besar jika para konsumen rela membelanjakan uang ratusan juta rupiah untuk sebuah mobil indaman, namun tidak rela spending sekian ratus ribu demi sebuah oli sintetik terbaik dengan spesifikasi tinggi.

(kpl/tr/vin)

© PT Topindo Atlas Asia 2024