Pemerintah sering diisukan tidak dukung investor

Pemerintah sering diisukan tidak dukung investor

Chrysler seperti diberikan merasa dianaktirikan dalam penentuan kendaraan mewah yang terkena pajak barang mewah atau PPnBM.

Mobil CBU kategori mesin 3.000 cc ke atas menjadi wacana yang terakhir dihembuskan sehingga menimbulkan perbedaan status antara Jeep dan, misalnya, Lexus RX yang ber-cc 2.700. Padahal, dalam penilaiannya, kedua mobil ini sama-sama CBU dan bergenre sama dengan konsumsi bahan bakar yang tidak jauh berbeda.

Akibatnya, persaingan perdagangan menjadi timpang dan regulasinya mudah didominasi oleh pemain lama (Lexus berada di bawah Astra). Lebih jauh, prinsipal Jeep di AS bisa membaca bahwa pemerintah di Indonesia tidak mendukung investor seluas-luasnya.

Jeep Wrangler

Hal ini pun memicu kembali isu bahwa di luar negeri, pemerintah Indonesia dinilai tidak terlalu mudah bekerja sama dengan investor.

"Pemerintah kita ini sering diisukan tidak kondusif dengan investor. Banyak investor di luar negeri yang selalu menghembuskan isu-isu ini," ujar CEO Chrysler Indonesia Muhammad Al Abdullah.

"Kita sebagai pelaku bisnis, Garansindo, itu selama ini meyakini bahwa pemerintah itu solid, mendukung semua investasi. Brand yang sudah eksis, kalau mereka tidak didukung oleh pemerintah, mana mungkin mereka bisa punya pabrik baru, ekspansi," tambahnya.

Perluasan investasi melalui produk Jeep-lah yang menjadi cara mereka untuk menepis isu bahwa Indonesia tidak ramah investor.

Jeep Wrangler

"Ini yang coba kita lakukan. Jangan sampai investor itu pindah ke negara lain. Kita bilang, itu (pemerintah tidak mendukung investor) hanya isu. Tapi kalau ini terjadi (kesenjangan melalui PPnBM)...." tutupnya.

Sebagai informasi, dengan perbedaan pengenaan pajak PPnBM, maka harga produk Jeep akan naik jauh.

(kpl/nzr/sdi)

© PT Topindo Atlas Asia 2024