Pertumbuhan diesel di Indonesia belum signifikan
Pertumbuhan diesel di Indonesia belum signifikan
Mobil dengan mesin diesel memang sedang menjadi tren di kawasan negara maju, seperti Eropa. Faktor hemat bahan bakar dan dukungan teknologi yang mumpuni dalam hal memangkas emisi CO2 menjadi lebih rendah.
Hal tersebut dinilai menjadi faktor pendukung sekaligus menjadi alternatif di tengah masih kurang diminatinya mobil hibrida akibat harga dan faktor lainnya. Namun perkembangan serupa kiranya belum akan terasa di Indonesia.
"Dari sisi bahan bakar, bensin masih menguasai 76 persen dan diesel 24 persen Kualitas bahan bakar diesel di Indonesia pertumbuhannya belum signifikan, sementara di Eropa, mesin diesel sudah menjadi tren," ungkap Jonkie D Sugiarto selaku Chairman I Gaikindo terkait prediksi otomotif nasional di tahun 2013.
Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri memang menunjukkan prediksi bahwa tren mobil di tahun mendatang masih mobil passanger dengan kapasitas mesin bensin di bawah 1.500 cc.
"Kendaraan favorit masih passenger car 4x2 dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc. Pasar mobil Jepang masih menguasai dengan angka 96 persen. Merek Eropa ada sekitar 14 merek, tapi jualannya hanya sekitar 9.000 unit. Total merek asal negara yang ada di Indonesia sendiri yakni 39 brand," ungkap Jongkie.
PT Toyota-Astra Motor sebagai merek teratas membukukan rekor penjualan 405.414 unit. Angka ini tumbuh 30,5 persen tahun lalu dibandingkan penjualan satu tahun sebelumnya.
Penjualan MPV yang mencakup Avanza, Kijang Innova, juga NAV1 dan Alphard, menguatkan posisi mereka dan menjadikannya sebagai tulang punggung penjualan. Penjualan di segmen ini sendiri tumbuh 22,7 persen dengan total penjualan 266.705 unit.
(kpl/why/abe)