Produk Ekspor Daihatsu Libatkan 1.200 Sub-Kontraktor Lokal

Keberhasilan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencapai produksi 3 juta unit tidak terlepas dari dukungan para supplier. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik yang terus berkembang, saat ini produk ADM juga diekspor ke 65 negara tujuan ekspor yang tersebar di Asia, serta Afrika dan Amerika Latin termasuk ekspor Gran Max ke Jepang, negeri yang selama ini dikenal ketat dalam menjaga kualitas.

Dalam produksinya, berdasarkan laporan Kementerian perindustrian, Daihatsu melibatkan kurang lebih 1.200 industri komponen dalam negeri sebagai sub-kontraktor, menjadikan produk Daihatsu sebagai milik masyarakat Indonesia. Menurut ADM, saat ini Daihatsu bekerjasama dengan 165 perusahaan pemasok komponen Lapis Pertama (First Tier) dan 850 pemasok komponen Lapis Kedua (Second Tier) dengan melibatkan sekitar 700.000 tenaga kerja.

“Kami mengharapkan Daihatsu terus memberikan kesempatan lebih luas lagi dan melakukan pembinaan terhadap industri komponen dalam negeri agar dapat berpartisipasi lebih jauh dalam pengembangan produk kendaraan bermotor,” ujar Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian RI, mewakili Menteri Perindustrian pada perayaan produksi Daihatsu ke-3 juta unit di Sunter Assembly Plant ADM belum lama berselang.

Menurut Budi, Daihatsu memiliki peran penting dalam mendukung berkembangnya industri komponen dalam negeri, termasuk industri kecil dan menengah. “Daihatsu diharapkan mengajak sub-kontraktornya di Jepang untuk melakukan investasi sendiri atau bekerjasama dengan investor lokal di Indonesia dalam memproduksi komponen-komponen yang belum dibuat di dalam negeri agar memperkuat struktur industri di Indonesia,” tandas Budi.

Pabrik Daihatsu

Selain itu ADM diminta terus mengembangkan produk yang dibuat di Indonesia baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Sudah waktunya Daihatsu meningkatkan kegiatan research and development dan pengembangan teknologi di Indonesia dengan melibatkan lebih banyak tenaga kerja Indonesia,” pungkasnya.