RSA fokus pada edukasi, legislasi, dan advokasi

RSA fokus pada edukasi, legislasi, dan advokasi

Road Safety Association (RSA) telah sukses menggelar musyawarah besar (Mubes) tahun 2012 belum lama ini. Pergantian kepengurusan tersebut menetapkan Edo Rusyanto sebagai Ketua Umum RSA untuk periode 2012 - 2014 menggantikan Rio Octaviano.

Sedangkan jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) RSA baru dipegang Lucky Junan Subiakto menggantikan Eko Cahyo Wibowo.

"Tantangan dan perjuangan RSA dalam menyebarluaskan kesadaran berkendara yang aman dan selamat masih cukup berat," ujar Edo Rusyanto, ketua umum RSA terpilih, di Jakarta, Rabu (26/12).

Ketua baru RSA yang cukup akrab dengan otosia.com ini mengaku, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli keselamatan jalan bukan persoalan mudah. Lalu lintas jalan merupakan tumpahan dari produk masyarakat yang ada saat ini.

"Mereka produk dari sistem ekonomi, sosial, politik, budaya, bahkan hukum negara ini," imbuh Edo

Organisasi yang berbasis di Jakarta ini sejak lima tahun terakhir fokus pada penyebarluasan kesadaran berkendara yang aman dan selamat. Jargon utama untuk mengurangi fatalitas kecelakaan lewat peningkatan ketaatan hukum (rules), meningkatkan keterampilan berkendara (skill), dan meningkatkan perilaku berkendara yang aman dan selamat (attitude).

"Ke depan, RSA tetap fokus pada tiga area kerja yaitu edukasi, legislasi, dan advokasi," ujar Syamsul Maarif, badan pengawas RSA.

RSA

RSAAksi RSA dalam kampanye keselamatan dan keamanan berkendara

RSA awalnya bernama Forum Safety Riding Jakarta (FSRJ) yang dirintis sejak September 2005. Sedikitnya 70 klub atau komunitas sepeda motor tercatat sebagai anggota forum tersebut. FSRJ membentuk kepengurusan pada 15 Desember 2007.

Keputusan pertemuan yang dihadiri perwakilan lebih dari 30 klub dan komunitas itu menetapkan kepemimpinan FSRJ secara kolektif yakni dalam bentuk dewan presidium. Struktur dewan presidium terdiri atas dua orang masing-masing wakil dari jenis sepeda motor sport, underbone, scooter, komunitas heterogen, dan satu orang perwakilan dari dewan pengarah.

Seiring perjalanan waktu, sejak 5 Januari 2008, FSRJ berganti jubah menjadi RSA. Organisasi ini memiliki visi menciptakan budaya tertib ber-lalu lintas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.

Sementara itu, misi RSA di antaranya mencakup upaya pengurangan angka kecelakaan lalu lintas, memberikan pemahaman dan keterampilan berkendara yang aman serta nyaman kepada seluruh pengguna jalan, serta menjadi mitra bagi pihak berwenang, instansi terkait, dan pihak lain dalam merealisasikan visi organisasi.

Selain itu, sebagai penyedia informasi bagi masyarakat mengenai beberapa hal yakni data kecelakaan lalu lintas, jumlah pelanggaran berlalu lintas, sarana dan prasarana jalan, visualisasi perilaku berlalu lintas, dan peraturan berlalu lintas.

RSA Indonesia juga tercatat dalam Global Alliance NGOs For Road Safety. Jaringan tersebut mencuat seusai pertemuan para LSM keselamatan jalan sedunia di Washington DC, Amerika Serikat yang digagas oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), UN Road Safety Collaboration (UNRSC) tahun 2011.

(kpl/nzr/bun)

© PT Topindo Atlas Asia 2024