Test X-Ride: pertama kali merasakan matik yang berbeda
Test X-Ride: pertama kali merasakan matik yang berbeda
Apa rasanya mengendarai skutik offroad Yamaha X-Ride? Yang pasti di berbeda dari skutik lainnya. Ungkapan inilah yang disampaikan salah satu penguji skutik tersebut kala pengujian di kawasan Merapi.
Taufik, salah seorang blogger yang ikut dalam rombongan media penguji coba X-Ride, turut dalam tes yang berjarak lebih kurang 10 km tersebut.
Uji coba itu sendiri melalui medan campur antara jalan aspal, berpasir, dan yang sangat menantang: area bekas lava. Rute ini sendiri start dari Cangkringan Resort – Tugu Ambruk - Desa Petung Kepuharjo – Kali Gendol – Batu Alien – Museum Sisa Hartaku – Cangkringan Resort.
"Sungguh luar biasa, saya tidak menyangka dukungan suspensi terasa sekali saat melewati medan berat merapi. Saya pikir akan tergelincir atau jatuh ternyata tidak sama sekali, ringan sekali dikendalikan, padahal pakai ban standar," ujar Taufik.
X-Ride memang lebih tinggi dengan ukuran 152 mm atau 22 mm lebih tinggi dari Mio Soul GT. Rasa bahwa skutik ini jangkung ternyata didukung regang suspensi belakang pula yang dengan lebihan angka 22 mm dari model lainnya.
"Ground clearence juga sangat mendukung. Baru kali ini saya merasakan matik yang berbeda," tambahnya.
Yamaha pun memasangkan piringan rem atau cakram ukuran 220 mm nan cukup raksasa. Untuk menunjang fungsinya sebagai motor off-road, sekaligus dipasangi ban ukuran depan 70/90-14M/C 34P dan belakang 100/70-14M/C 51P.
X-Ride sendiri menggunakan mesin 113,7cc 4 langkah, 2 Valve SOHC dan berpendingin kipas. Faktor lain yang mendukung kelincahannya adalah forged piston dan DiAsil Cylinder dengan bahan bukan besi, melainkan campuran ringan. Alhasil, motor ini mumpuni di segala medan.