BMW X3, Si Diesel Irit BBM

BMW X3, Si Diesel Irit BBM

Sports Activity Vehicle BMW X3 kini memasuki generasi kedua. Generasi yang terbaru ini mengangkat level mobil ini ke tingkat yang lebih tinggi. DetikOto sempat mencicipi generasi kedua mobil yang diluncurkan di 2011 lalu. Karena ingin mendapatkan tenaga yang gahar, detikOto memilih sebuah X3 bertenaga diesel X3 xDrive20d Business. Bagaimana performanya? Apa sedahsyat yang ditawarkan BMW? Kita mengarah dulu ke bagian luar. Kata orang, dari mata jatuh ke hati. Kalau melihat luarnya jelek, maka perasaan membeli mobil pun akan lain. BMW X3 memiliki desain grille besar khas BMW yakni grille berbentuk ginjal dengan krom di sekelilingnya juga dilengkapi kisi kidney berwarna hitam.Bagian depan yang landai dikombinasikan dengan bagian belakang yang tinggi memperkuat karakter sport dari mobil ini. Sementara lampu belakang ditempatkan di sisi luar dengan desain huruf T yang juga menjadi ciri khas BMW X3. Meski begitu, memang terlihat X3 ini desain eksteriornya terlihat biasa-biasa saja untuk ukuran mobil seharga Rp 800 jutaan. Puas di eksterior langsung masuk ke kabin, ketika kita membuka pintu mobil, terlihat ruang kabin yang lebih luas. X3 generasi terbaru ini menawarkan head room dan leg room yang lebih luas dari model sebelumnya, penumpang belakang dapat duduk lebih nyaman dengan bertambahnya ruang di baris kedua mobil ini. Mobil pun terlihat praktis dengan banyaknya tempat penyimpanan barang yang terintegrasi dengan sempurna dengan interior yang elegan. Posisi mengendarai cukup nyaman karena pandangan yang leluasa ke depan. Control display terintegrasi dengan harmonis di panel instrumen. Puas memelototi eksterior dan interior, langsung saja kita nyalakan mesinnya. Tekan tombol Start/Stop Enginenya, dan grengg mesin pun menyala dengan halus untuk ukuran mesin diesel. Dilengkapi mesin berkapasitas 1.995 cc dengan daya maksimum 184 hp pada 4.000 RPM yang memiliki 8 transmisi percepatan, mobil langsung melonjak spontan ketika pedal gas ditekan. Saat detikOto membawa mobil ini di jalan tol, tarikan mobil sangat responsif. Khas mesin diesel. Kami pun kesulitan mencari kelemahan mobil ini dari aspek mesinnya. Meski tergolong bongsor, mobil ini membutuhkan 8,5 detik untuk berlari cepat dari 0-100 km per jam dengan kecepatan maksimum 210 km per jam. Meski bisa diajak berlari X3 memiliki efisiensi bahan bakar yang cukup bagus. BMW mengklaim rata-rata konsumsi BBMnya 1 liter untuk menempuh jarak 17,9 kilometer, dengan emisi CO2 hanya 247 gr/km. Angka tersebut bisa tercapai berkat fitur Auto Start Stop. Fitur ini mematikan mesin saat mobil dalam keadaan berhenti untuk waktu yang pendek misalnya saat berada pada lampu merah. Mesin akan kembali hidup secara otomatis dengan waktu sekejap. Fitur ini bisa diaktifkan lewat tombol Auto Stop Start di belakang kemudi. Di dashboard akan muncul ikon yang menunjukkan fitur ini tengah aktif. Pengemudi harus mengerem mobil hingga ke posisi diam dan tetap menginjak pedal rem tersebut. Mesin akan otomatis mati bila mobil telah berada dalam kondisi diam sekitar 1 detik. Bila saatnya untuk melaju, pengemudi melepaskan injakan pedal rem dan mesin akan hidup dengan otomatis. Bila fungsi Auto Hold pada mobil dihidupkan, maka mesin tetap akan mati walau pengemudi melepaskan injakan rem. Namun saat pengemudi menginjak pedal gas maka mesin akan otomatis menyala kembali. Ada kalanya fitur ini tidak akan bekerja, misalnya ketika mesin belum panas atau temperatur kabin belum mencapai suhu yang diinginkan, baterai belum di-charge dengan cukup atau saat pengemudi menggerakan kemudi. Secara keseluruhan, BMW X3 ini cocok bagi Anda yang membutuhkan sebuah mobil berkinerja tinggi dan tetap irit BBM tentunya. Spesifikasi X3: Mesin diesel inline 1.995 cc Daya maksimum 184 hp pada 4.000 RPM Torsi maksimum 380 Nm pada 1.750 RPM Kecepatan maksimum 210 km per jam Akselerasi 0-100 km per jam 8,5 detik Harga Rp 800 jutaan (Off the road) Rating detikOto: 7 dari 10 Sumber : http://oto.detik.com/read/2012/02/06/164508/1835522/1216/bmw-x3-si-diesel-irit-bbm?o9922011216

© PT Topindo Atlas Asia 2024