Ketika kesadaran berlalu lintas mulai menipis

Ketika kesadaran berlalu lintas mulai menipis

Kesadaran hukum yang selama ini terbangun di sebagian masyarakat kita terkesan hanya kesadaran semu, yang mana masyarakat hanya patuh ketika ada polisi. Namun ketika polisi tidak ada, maka rambu-rambu dan semua peraturan tanpa ragu diterobos.

Berbagai aturan, himbauan dan tata cara berlalu lintas yang baik sudah amat sering dijumpai. Mulai dari menggunakan helm standar, menyalakan lampu motor di siang hari, tidak menelpon atau sms saat berkendara, tidak masuk jalur busway, memakai sabuk keselamatan bagi pengendara mobil dan lain-lain.

Pelanggaran Lalu Lintas

Berbagai himbauan ini didiskripsikan dalam bentuk gambar atau tulisan agar mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, sanksi bagi pelanggarnya juga dicantumkan. Harapannya pengguna jalan akan memiliki daya patuh yang tinggi terhadap aturan lalu lintas.

Namun sayangnya kesemua atribut himbauan dan sarana lalu lintas tersebut belum sepenuhnya dijadikan pedoman dalam berlalu lintas, bahkan seringkali diabaikan. Kita tentu sering melihat bagaimana pengendara melanggar lampu merah yang harusnya berhenti, masuk jalur busway. Semuanya beralasan klasik, yakni karena waktu!

Sosialisasi Lalu Lintas

Hal-hal seperti ini sering dianggap remeh. Padahal tidak sedikit kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi justru disebabkan oleh hal-hal kecil. Akibatnya tidak hanya merugikan pelaku, tetapi pengguna jalan lain juga bisa menjadi korban. Tidak hanya korban luka-luka, tetapi juga ada yang harus kehilangan nyawa.

Tidak hanya himbauan dan sarana prasarana lalu lintas yang tidak diindahkan, prasyarat dalam berlalu lintas juga kadang diabaikan.

Bagaimana nasib anak cucu jika kita mewariskan kesadaran berlalu lintas yang negatif? Mulailah berubah dari sekarang, taati peraturan, sopan di jalan untuk memberikan contoh yang baik pada generasi muda. Mari kita mulai mencontohkan disiplin lalu lintas di jalan raya dengan berkendara yang sopan dan benar.

DAFTAR PERATURAN PALING KERAP DILANGGAR

(kpl/tr/abe)

© PT Topindo Atlas Asia 2024