Honda CB 400 Super Four: Motor dengan teknologi VTEC

Honda CB 400 Super Four: Motor dengan teknologi VTEC

Mendengar istilah VTEC mungkin Brosis langsung membayangkan teknologi pada mobil-mobil keluaran Honda nih! Tapi jangan salah, Honda juga mengeluarkan motor dengan teknologi VTEC lho Brosis! Motor CB400SF inilah yang pertama mengadopsi teknologi tersebut!

Sebelumnya kita bahas dulu tentang teknologinya nih! VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) adalah teknologi pengatur katup canggih yang ditemukan oleh Honda, dan sampai sekarang masih digunakan oleh jajaran mesin Honda. Keunggulan teknologi VTEC terletak di kemampuan mesin bersilinder kecil dalam menghasilkan tenaga yang sebanding dengan mesin yang bersilinder besar, dan di samping itu juga memberikan konsumsi bahan bakar yang baik, serta juga dapat digunakan secara harian.

Keunggulan jika menggunakan teknologi VTEC, mesin bersilinder kecil, mampu menghasilkan tenaga sebanding dengan mesin bersilinder besar, memberikan konsumsi bahan bakar yang baik, menjaga performa mesin agar tetap optimal, baik untuk putaran mesin rendah maupun putaran tinggi, dan proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab gas buang semakin lancar, jadi kerja mesin akan semakin enteng.

Sekarang kita bahas motornya nih. Pada versi pertama CB400SF yang memiliki dapur pacu empat silinder berkapasitas 400cc yang keluar pada tahun 1992 memang belum mengadopsi teknologi ini. Barulah pada tahun 1999 para insinyur Honda mulai mencangkokkan teknologi tersebut. Alhasil, CB400SF generasi 1999 memiliki keunggulan konsumsi bensin lebih irit dengan performa yg tetap oke dan handling yang lebih mudah karena memiliki bobot lebih enteng dibanding generasi sebelumnya.

CB400SF ditargetkan sebagai Motor serbaguna, ringan dan sebagai motor pemula karena kemampuan handling motor yang mudah.  Tentunya untuk ukuran Eropa dan Jepang yah Brosis. :P  Teknologi HyperVtec yang diaplikasikan pad amotor ini berfungsi untuk mengefesiensikan antara power & economical  dengan mengoptimalkan putaran bawah dan menengah. Pada saat putaran bawah menengah menggunakan hanya 2 klep melintang pada tiap silinder. Ketika mencapai putaran tinggi baru sistem mengaktifkan 4 klep seluruhnya. Kemampuan ini menjadikan efesiensi bahan bakar dan tenaga tersalur dengan efektif.

Jadi bisa dibilang dengan aplikasi VTEC, motor akan nyaman dibawa pada putaran bawah. Jadi gak ada kiY0mVBLSq6wEasusnya sradak sruduk sruntulan gitu Bro. Tapi begitu gas dibejek, barulah tenaga jadi beringas. Keempat klep akan aktif pada putaran atas sehingga daya yang dikeluarkan mesin menjadi optimal!

Tentunya seiring perjalanan waktu, mesin pun terus mengalami perubahan. Sistem VTEC-nya pun terus diperbaharui.  Pada tahun 2008, CB400SF mulai mengadopsi sistem injeksi Honda yang tentunya Brosis udah pada tau kan namanya. Programmed Fuel Injection alias PGM-FI.

Sistem VTEC di CB400SF keluaran 2008 hingga sekarang juga udah berbeda dengan VTEC yang pertama dikeluarkan di CB400SF tahun 1999. Semenjak 2008, pada gigi 1-5, selama mesin berada di bawah 6.750rpm, klep di tiap silinder hanya  berfungsi 2. Diatas 6.750RPM, barulah keempat klep berfungsi serentak. Namun pada gigi 6, keempat klep tetap berfungsi, baik di RPM rendah maupun tinggi.

Ngeliat teknologinya, jadi kagum nih sama insinyur-insinyur Honda. Gimana enggak, teknologi yang biasa diterapkan di mobil bisa dicangkokkan di mesin motor yang notabene hanya 100cc per-silindernya. Berarti ada kemungkinan juga dong kalau mesin motor yang hanya 1 silinder dibekali dengan sistem VTEC? Ada kemungkinan aja Brosis.

Sumber: welovehonda.com

© PT Topindo Atlas Asia 2024