Di atas 50 km/jam, jangan andalkan rem belakang
Di atas 50 km/jam, jangan andalkan rem belakang
Otosia.com -
Dian Dilato, Instruktur Safety Riding Motorsport, memberikan masukan bagaimana menguasai sepeda motor, terutama untuk moge. Ada bermacam teknik yang perlu dipahami agar bisa mengendalikan si besar ini. Satu di antaranya adalah rem.
"Sembilan puluh persen, rem depan. Di atas kecepatan 50 km/jam, rem belakang sudah tidak boleh dipakai," beber Dian Dilato.
Dian pun menjelaskan bahwa alasan ini bisa dilihat langsung secara kasat mata pada sepeda motor. Ia berujar bahwa tidak mungkin seorang insinyur merancang susunan rem sedemikian rupa jika tidak sesuai dengan anatomi dan gerak tubuh manusia.
"(Piringan rem depan) 34 mm, dua biji. Pistonnya satu piringan ada 2, jadi dua kali empat. Belakang, cuma 16 mm, pistonnya satu. Artinya, rem belakang (hanya berperan) 20 persen," ujarnya, merujuk pada motor Ducati Monster yang ia jadikan contoh.
Perbandingan itu memperlihatkan bahwa desainer motor akan memperkuat pengadaan perangkat untuk fungsi rem depan. Dian kemudian memberi analogi lagi dengan menggambarkan kekuatan tendangan dan pukulan, yang lebih jauh untuk menjelaskan bedanya tenaga pada kaki dan tenaga pada tangan.
"Mukul atau nendang, kencang mana? Tanpa disadari, akan lebih kencang menendang. Kalau ada kecelakaan, kita lihat TKP, ada ban gesrot. Berarti dia pakai rem belakang, dia slide," ujarnya, mengutip informasi yang kerap terjadi pada kecelakaan motor akibat salah menggunakan rem.