Fakta beroperasinya pabrik GM di Bekasi

Fakta beroperasinya pabrik GM di Bekasi

Akhirnya PT General Motors Indonesia (GM Indonesia) memberi kesempatan kepada kalangan media melihat langsung perkembangan yang dicapai dalam renovasi fasilitas perakitan kendaraannya di Bekasi, Selasa (19/2).

Pabrik yang dulu merakit Opel Blazer sempat ditutup dan berhenti beroperasi. Kemudian dengan investasi sebesar US$150 juta, GM memperluas jangkauan produksi di Asia Tenggara, dengan mengoperasikan kembali pabriknya di Bekasi, dan ditandai proses produksi reguler dimulai.

Pabrik Bekasi akan mendukung masuknya Chevrolet ke segmen MPV dengan produksi Spin secara domestik oleh tenaga ahli lokal. Produksi MPV All-New Chevrolet Spin dijadwalkan mulai April 2013 mendatang.

Berikut adalah fakta-fakta beroperasinya kembali fasilitas pabrik GM Indonesia di Bekasi:

Umum

  • Pabrik GM di Indonesia terletak di Bekasi, berjarak 16 kilometer dari Jakarta.
  • Dibangun di atas lahan seluas 108.000 m2, dengan sisa lahan yang luas untuk ekspansi.
  • Luas area pabrik mencapai 58.000 m2.
  • Pabrik ini sepenuhnya milik PT General Motors Indonesia, anak perusahaan dari General Motors Southeast Asia.
  • Total investasi yang telah dikeluarkan mencapai US$ 150 juta.
  • Investasi ini termasuk untuk peralatan mekanis, alat elektronik, infrastruktur IT dan logistik sebesar USD 53 juta.
  • Pembangunan pabrik selesai 27 Juli 2012
  • Pabrik di Bekasi merupakan bagian penting dalam perkembangan GM di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan memperbesar pabrik GM dan memperkuat posisi Chevrolet di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan filosofi GM ‘build where we sell and source where we build’.

Manufaktur

  • Agustus 2011, GM mengumumkan perencanaan pembuatan sub-compact MPV di Bekasi, Indonesia.
  • Pabrik GM memulai tahap awal produksi dan validasi manufaktur pada kuartal ketiga tahun 2012.
  • Start of Regular Production (SORP)/ Produksi Reguler akan dimulai pada 25 Maret, 2013.
  • Jangka waktu dari pengumuman produksi hingga SORP adalah 1,5 tahun.
  • Pabrik ini memiliki fitur dengan denah yang dirancang oleh para insinyur dari GM Global dengan berfokus pada proses produksi yang ramping serta kualitas produk.
  • Pabrik ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dilengkapi dengan desain serta peralatan yang ramping untuk seluruh GM.
  • Peralatan, perangkat, dan proses kerja dirancang untuk efisiensi dan memaksimalkan keamanan karyawan.
  • Pabrik ini memiliki fasilitas perakitan body dan mesin, pengecatan, press-hemming serta penyimpanan.
  • Pabrik GM memiliki kapasitas untuk memproduksi 40,000 kendaraan per tahun dalam satu jalur perakitan.
  • Pabrik akan diawali dengan satu production shift dan akan menjadi dua shift pada pertengahan 2013
  • Regulasi serta proses perakitan yang ketat diterapkan di pabrik ini, sehingga akan membantu pabrik ini mendapatkan sertifikasi industri di waktu yang akan datang.

Produk

  • Fasilitas pabrik GM akan beroperasi untuk memproduksi All New Chevrolet Spin serta varian dari platform yang sama.
  • Produksi awal GM, 80% ditujukan untuk pasar dalam negeri dan 20% untuk di ekspor.
  • Hasil produksi akan di ekspor kepada 5 pasar termasuk Thailand, Filipina, dan Afrika Selatan (2014).

Supply Chain

  • Sebanyak 27 pemasok lokal (Indonesia) untuk auto-parts saat ini menjadi supplier untuk fasilitas GM Bekasi. kedepannya basis pemasok lokal akan diperluas dengan tetap mematuhi regulasi dari Bekasi dan fasilitas-fasilitas GM lainnya. Beberapa pemasok lokal saat ini sudah mulai menyediakan sebagian parts untuk produksi.
  • Pemasok dipilih melalui proses seleksi dan peraturan yang ketat oleh GM dengan peraturan yang tinggi untuk segi kualitas dan biaya.
  • Saat ini rasio antara pemasok lokal dan asing adalah 36:64.
  • Pemasok asing berasal dari 18 negara, dimana sebagian besar berasal dari Asia.

 Marcos Purty, Presiden Direktur GM Indonesia (by Nazar Ray)

Tenaga Kerja

  • Hingga Februari 2013, GM Indonesia telah mempekerjakan sekitar 550 orang, dimana lebih dari 95% merupakan pekerja lokal. Jumlah ini akan meningkat menjadi lebih dari 700 pekerja saat GM memulai proses produksi tahap kedua pada pertengahan tahun 2013.
  • Pekerja dilatih untuk semua area termasuk praktek peningkatan kualitas kendaraan dan keamanan, sumber daya manusia, biaya, pengantaran, dan manajemen lingkungan. Pelatihan diberlakukan sesuai dengan standar global GM.
  • Selama pelatihan perlengkapan khusus digunakan untuk meningkatkan proses produksi dan lingkungan peralatan untuk semua proses produksi, serta pemeliharaan karyawan untuk tercapainya produk berkualitas tertinggi.
  • Setiap operator wajib untuk mengikuti lebih dari 200 jam pelatihan intensif.
  • Pekerja dilatih baik di Indonesia maupun di negara lain termasuk Brazil, Cina, Korea, dan Thailand.
  • People Empowerment’ diberlakukan untuk mempertahankan kualitas pembangunan tertinggi – pekerja didorong untuk mengambil bagian dalam tugas-tugas, proses, dan pos tertentu dengan tujuan “Do not accept, build or ship a defect”
  • Untuk memastikan adanya pertahanan pada tingginya kualitas, GM juga melakukan latihan kemampuan secara rutin di dalam negeri maupun luar negeri, sebagai bagian dari program pembinaan pekerja yang berkelanjutan.
  • Kampanye ‘I Care’ juga dikembangkan untuk meningkatkan pekerja dalam kepemimpinan terhadap keamanan.

(kpl/nzr/rd)

© PT Topindo Atlas Asia 2024