Jeep Indonesia terhantam pajak

Jeep Indonesia terhantam pajak

Pelemahan rupiah terhadap dolar dan dampak lainnya terhadap perekonomian Indonesia membuat awan suram terlihat di ambang peralihan tahun 2014.

Ditanya mengenai kondisi ini dan prospek ke depan, Chrysler Indonesia yang menaungi merek Jeep dan Dodge mengiyakan kondisi tersebut. Sejumlah hal menjadi hambatan.

"Sampai saat ini kita lihat belum ada sesuatu, apa yang menjadi tahun depan. Faktor eksternalnya, cukup banyak handicap-nya, seperti keadaan ekonomi saat ini ketika rupiah masih lemah, suku bunga masih tinggi. Bicara faktor ini, akan ada beberapa hambatanlah ya," aku CEO Chrysler Indonesia Muhammad Al Abdullah.

Walau demikian, Chrysler Indonesia mengaku tetap harus yakin meski masalah utama sudah terlihat.

Besarnya pajak jadi hambatan penjualan

"Tapi kita tetap harus optimistis, apa yang bisa kita antisipasi di tahun depan. Kalau untuk Chrsyler Dodge dan Jeep, kita punya sesuatu yang cukup berat. Kita punya PR di PPnBM," ujarnya.

Chrysler memang bermain di segmen atas dengan harga produk SUV di atas Rp 600 juta hingga Rp 700 juta.

Dua model Wrangler Sahara, misalnya, yakni 2-pintu dan model 4-pintu, masing-masing dibanderol dalam kondisi off-the road Rp 780 juta dan Rp 840 juta.

Dengan adanya beban pajak barang mewah atau PPnBM yang maksimal hingga 120 persen, maka harga jual produk ini akan kian melambung.

(kpl/why/sno)

© PT Topindo Atlas Asia 2024