Meiviy, dulu belum bisa lurus

Meiviy, dulu belum bisa lurus

Bahu Meiviy bergerak-gerak pelan mengikuti irama R&B yang sedang diputar sang DJ di sebuah klub di Jakarta. Meiviy sekali-sekali melirik ke belakang, dari balik bahunya, memastikan Otosia yang baru saja duduk di sofa untuk berbagi obrolan ringan.

Saat volume musik mulai menurun, model kelahiran 10 Mei 1993 itu pun menghampiri kami. "Halo, Meiviy," ucapnya memperkenalkan diri ke kami.

Meiviy yang punya nama lengkap Meiviyanti Herdianata sebenarnya wajah yang familier di event-event otomotif, seperti JMS, IIMS, kontes modifikasi, hingga launching produk otomotif. Pemilik bintang Taurus yang doyan sushi ini kerap hadir di sana dengan balutan putih dan rok mini yang melekat di kakinya yang jenjang mengiringi lekuk tubuhnya.

Sering muncul di sana membuat kami yang gila mobil dan motor tak segan berlama-lama. Meiviy dan mobil, seperti sebuah menu utama. "Mobil ya mobil. Mempermudah kita pergi dari satu tempat ke tempat lain. Mencerminkan kepribadian si pengendara," ujarnya sekadar memberi pandangan.

Penyuka Lamborghini ini mengaku pernah suatu kali tidak bisa lurus. Ini terjadi ketika ia kali pertama belajar menyetir. "Selama belajar nyetir, saya tak pernah bisa berjalan lurus di jalan yang lurus," ujarnya.

Meiviy sendiri adalah pengguna Toyota Innova. Ia mengaku butuh ruang yang lapang untuk segala keperluannya.

"Saya hanya memakai satu mobil yaitu Kijang Innova karena kapasitasnya yang besar yang mampu menampung semua perlengkapan wanita yang super banyak, muat perlengkapan seperti pakaian, sepatu, tas, make up dan makanan yang tidak boleh ketinggalan," paparnya.

Walau mobilnya terbilang besar, Meiviy ternyata suka takut pada pengendara motor.

"Kejadian yang menyeramkan terjadi setiap hari ketika jalan raya dipadati motor yang ugal-ugalan. Saya tidak suka soalnya motor seperti tidak pernah salah. Lalu angkot dan metromini ngetem sembarangan. Lalu lintas di Jakarta ini kayaknya dibuat memang untuk dilanggar," imbuhnya.

Sebagai seorang model yang sibuk, Meiviy pun mengaku butuh bantuan tangan-tangan 'penyayang' untuk ke bengkel. Biasanya, aku Meiviy, ayahnya yang kerap meluangkan waktu untuk membawa mobilnya ke bengkel. Atau jika tidak Meiviy meminta sang pacar untuk menemaninya ke bengkel, karena ia sendiri tak begitu mengerti soal mesin.

Meski begitu, bagi perempuan yang mengendarai sendiri mobilnya seperti dia memang juga harus siap sedia dan bisa menjaga diri.

"Sebenarnya asal jangan memakai perhiasan berlebih, jangan mengeluarkan hp, laptop, ipad sejenisnya di lampu merah. Kalau perlu sedia gas air mata di tas jika terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya mewanti-wanti.

(kpl/why/bun)

© PT Topindo Atlas Asia 2024