Michelin jadi mitra teknis Porsche di balap ketahanan
Michelin jadi mitra teknis Porsche di balap ketahanan
Michelin menjadi mitra teknis Porsche dalam Kejuaraan Balap Ketahanan Dunia tahun 2014 yang diadakan oleh produsen mobil Jerman tersebut. Perusahaan Michelin yang bermarkas di Clermont-Ferrand turut berperan dalam pengembangan Porsche 919 Hybrid baru, dengan merancang ban-ban khusus untuk prototipe kelas LMP1 (Le Mans Prototype 1). Ban Michelin dikembangkan pada simulator untuk semua mitra LMP1 dan disempurnakan pada Porsche 919 Hybrid. Pengujian dilakukan oleh tim teknis dari kedua pihak.
Kejuaraan Balap Ketahanan tingkat Dunia FIA (FIA WEC) dan Le Mans merupakan kejuaraan yang menampilkan performa ketahanan mobil prototipe. Sesuai dengan peraturan olahraga 2014 untuk Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan FIA (FIA WEC) dan Le Mans, ukuran ban ini adalah 31/71-18, baik untuk ban depan maupun ban belakang.
"Michelin mampu mendukung Porsche dalam pengembangan 919 Hybrid yang baru, berkat keahlian tim kami yang luas dalam balap ketahanan. Pertukaran informasi antara para insinyur di Porsche dan Michelin memberikan sinergi yang terbaik antara ban kami dan prototipe yang dibuat di pabrik Stuttgart tersebut," jelas Pascal COUASNON, Direktur Michelin Motorsport.
Bagi para peserta FIA WEC 2014, ban memiliki peranan yang penting untuk menunjang performa dan pengelolaan kuantitas energi. Diantara beragam faktor, efisiensi energi dari prototipe LMP1 ditentukan berdasarkan dua parameter mendasar, yakni bobot prototipe dan tarikan aerodinamisnya. Kedua parameter itu secara signifikan dipengaruhi oleh ban.
Terkait dengan performa, ban Michelin secara aktif mendorong efisiensi mobil melalui sinergi dengan suspensi. Ban-ban tersebut harus mampu menahan bobot kendaraan dan juga muatan aerodinamisnya yang besar, yang bisa mencapai tiga kali massa mobil. Pada sirkuit tertentu dan di jalur yang kering, akselerasi lateral dan longitudinal yang dihasilkan oleh prototipe ini bisa melampaui 3G.
Perlu diingat, lebar ban produksi Michelin tahun 2014 untuk prototipe kelas LMP1, 15 persen lebih tipis daripada produksi sebelumnya (lebih tipis 5-6 sentimeter). Ini merupakan peningkatan, baik dari segi berat (hemat 8 kg per 4 set ban) maupun dari segi tarikan aerodinamis. Yang lebih penting lagi, manfaat ini bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan performa maupun daya tahan ban.
Selain program LMP1, Michelin juga bermitra dengan Porsche di kelas GTE Pro, di mana pabrik Stuttgart terus menyokong Porsche 911 RSR yang dikelola oleh Tim Manthey. Setelah mencicipi sampanye kemenangan di ajang Le Mans 24 Hours tahun lalu – saat itu ban Michelin terbukti mampu mencakup tiga batasan – tahun ini aliansi Perancis-Jerman ini menargetkan untuk meraih sukses pada FIA WEC di Le Mans dan di Kejuaraan Tudor United SportsCar (TUSCC).
Country Director PT Michelin Indonesia, Jean-Charles Simon mengatakan, kemenangan Michelin serta partner akan membawa dampak positif bagi pengguna mobil sport papan atas di Indonesia khususnya merk Porsche. Kolaborasi pengetahuan dan pengalamanpara tenaga ahli Michelin mampu memamerkan keunggulan atas kinerja produk Michelin dalam hal ketahanan.
"Sebagai produsen ban kelas dunia, Michelin berupaya memberikan produk ban terbaik yang didasarkan pada kualitas yang utuh atau kami sebut sebagai Michelin Total Performance. Michelin dapat mendemonstrasikan kualitas ban dengan keutaamaan aspek daya tahan, keamanan dan ramah lingkungan," punkgas Simon.
(kpl/nzr/rd)