Program bisnis oli Top 1 bikin untung!

Program bisnis oli Top 1 bikin untung!

Oli ibarat cairan vital bagi mobil. Tak hanya itu, bisnisnya pun berjalan dengan perkembangan yang signifikan. Namun kerap kali hal ini tak berjalan mulus, terutama jika bicara bisnis, jika terjadi ketidak-imbangan. Contohnya dalam segi program.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Bengkel Pamanukan Motor, di Jl. Cece Zakaria-Pasar Inpres Kelurahan Rancasari, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Banyak merek oli yang coba bekerja sama dengan pihaknya. Akan tetapi, kerap kali rugi sebelah karena program yang tidak berkelanjutan.

"Saya kerja sama dengan Top 1 itu happy karena memang Top 1 sendiri program pengembangannya cukup bagus. Kalau yang lain, programnya banyak yang berhenti. Jadi rugi di saya," ujar Nasikin, pemilik bengkel Pamanukan Motor.

Dia mengaku rugi dalam hal penyampaian informasi kepada konsumennya. Pasalnya, seperti diakuinya, banyak konsumen yang juga berharap pada informasi dari pihak bengkel karena itulah salah satu alasan mereka pergi ke bengkel dan mempercayakan jasa mereka.

"Saya sudah promosikan (terkait oli suatu merek). Misalnya ada target dari penjualan sekian. Atau misalnya 30 boks dapat motor. Saya ini gampang saja untuk mengeluarkan (menjual) 30 boks. Cuma masalahnya, dia ini ada kelanjutannya enggak? Konsisten enggak ini program. Kalau konsisten, saya mau. Tapi kalau enggak, saya enggak karena rugi di saya," ujarnya.

Pihak bengkel ini pun mengaku bahwa hadiah dan promo yang termasuk dalam program kerja sama menarik bagi mereka. Termasuk pemberian sepeda motor, bukanlah menjadi penarik utama. Baginya, yang terpenting adalah keberlanjutan itu sendiri.

"Saya bukan tertarik gara-gara motor, tapi kontinunya. Kalau Top 1 kan kontinunya bagus, dan setiap tahun sering bikin program. Enggak seperti kerja sama dengan yang lainnya. Contoh lain misalnya oli merek lain, kan itu programnya cukup bagus, tetapi memang sering putus. Itu yang membuat kadang-kadang kita enggak suka."

"Di saat butuh kita, ada program, lalu sering putus, satu tahun enggak ada lagi. Tapi kalau Top 1 tiga bulan ada lagi, tiga bulan ada lagi, itu kan konsisten. Satu tahun bisa tiga sampai empat kali program itu buat saya sudah konsisten. Jadi ya kita di sini berusaha kalau bisa ya menjual Top 1 sebanyak-banyaknya," akunya.

(kpl/tim jkt/vin)

© PT Topindo Atlas Asia 2024