Suzuki kehabisan Ertiga!

Suzuki kehabisan Ertiga!

Suzuki Ertiga bahkan tidak hanya bisa disebut laris bukan main. Konsumen Indonesia yang mulai meningkat secara perekonomian bahkan harus membuat Suzuki kehabisan unit Ertiga dan menunggu masa produksi berjalan.

"Suplainya kurang. Suplai dan deman tidak seimbang. Sampai sekarang permintaan customer masih sangat banyak, sementara secara produksi kita akui masih kurang," ujar Susanto Winarto, Sales Strategy Developmentā€“Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales di Jakarta, Sabtu (23/2).

Menurutnya, Desember tahun lalu saja Ertiga terjual 3.073 unit. Lalu penjualan pada bulan Januari naik menjadi 5.467 unit.

"Untuk memenuhi permintaan yang tinggi kami akan meningkatkan kapasitas produksi mulai Februari ini supaya memperpendek jarak inden. Januari kita produksi sekitar 4.500-an unit," tambahnya.

Dengan penambahan kapasitas produksi, maka waktu inden dapat dipercepat. Menurutnya, jika konsumen inden 1-2 bulan untuk sebuah mobil, pihaknya masih bisa menerima,

"Tapi kalau sudah sampai 2 bulan ke atas atau 3 bulan, itu belum bisa menerima. Untuk customer yang inden, Februari sudah mulai menerima unitnya," tambahnya.

Konsep Awal Ertiga di POS 2012

Saat ini sendiri Suzuki Ertiga sudah tersedia dalam pilihan double blower.Ertiga double blower ini dibanderol Rp 160,8 juta untuk tipe GL dan Rp 172,8 juta untuk tipe GX.

Untuk pilihan single blower terdapat tiga pilihan, yakni tipe GA, GL dan GX. Ketiganya hanya dibekali dengan transmisi manual dengan mesin bensin berkapasitas 1.377 cc, DOHC, 16 katup VVT dan didukung Multi Point Injection.

Suzuki Ertiga GA dilepas Rp 143.000.000, Suzuki Ertiga GL Rp 153.000.000, sedangkan Suzuki Ertiga GX Rp 165.000.000.

Dalam kondisi standar, tiap unit sudah dipasangi mesin 1.400 cc DOHC, AC single blower, power steering EPS, velg standar 185/65 R15, disc brake. Berbeda dengan GL dan GX, Ertiga GA tidak memiliki antara lain radio DIN USB MP3, keyless entry immobilizer, foglamp, power window, dan central lock.

(kpl/nzr/abe)

© PT Topindo Atlas Asia 2024