Yamaha Scorpio kustom Bobber

Yamaha Scorpio kustom Bobber

Otosia.com -

Berawal dari sebuah kepercayaan antara pelanggan dan bengkel kustom. Lahirlah sebuah master piece bobber custom yang layak dikagumi. Yamaha Scorpio lansiran tahun 2005 yang kerap ditunggangi Elvin setiap hari, mendadak ingin terlihat beda dari aslinya. Pria yang akrab disapa El ini ingin motornya tampil lebih padat dan tetap nyaman untuk dikendarai.

Bermodal gambar Hardnock Bobber 200, El memboyong Scorpio ke Graha Motor Works (GMW), bengkel kustom yang berdomisili di Jl. Dermaga, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ia pun mengutarakan maksudnya tersebut kepada Joe, Punggawa GMW, untuk merubah motor Scorpio-nya menjadi sebuah Bobber yang tetap nyaman dan aman untuk diajak riding.

Bagi Joe dan Tim-nya di GMW, ide sebuah kustom bobber adalah sebuah tantangan dan merupakan kustom ekstrem pertama yang digarap GMW. Karena, GMW harus membuat rangka baru untuk menjadikannya sebuah bobber. Dengan bermodalkan engine dan rumah komstir, Tim GMW pun mencoba membangun Scorpio El dengan gaya bobber hod rod.

Yamaha Scorpio Kuztom Bobber

GMW mulai merancang ulang rangka Scorpio dengan konsep rigid frame, dengan menggunakan pipa besi seamless ¾ dan 1,5 inci yang ditekuk-tekuk menggunakan bending pipe HMW 2-J. Dimana, panjang rangka lebih panjang dari rangka bawaan pabrik.

Menurut Joe, bagian yang menyita waktu cukup lama adalah merancang engine mounting, agar mesin terlihat pas dan tidak getar ketika di ajak riding. "Untuk menghasilkan engine mounting yang tepat sebagai pengikat mesin pada rangka, kami acap kali melakukan uji layak jalan," tutur Joe.

Usai pembuatan rangka, dilanjutkan pembuatan tangki dan fender belakang, yang menggunakan plat galvanis 1.2 mm. Rake depan dibuat sedikit centang dari aslinya dengan ditopang shock milik Yamaha Byson. Untuk segitiga-nya, GMW merancang dan mempercayakan pengerjaannya kepada Mastom Modif di Depok.

Part handmade lainnya juga dibuat GMW untuk mendukung tampilan 'Pio Bobber' ini. Diantaranya knuckle kickstater, axlplate, chain bracket, handlebar dan beberapa part lainnya. Untuk kaki-kaki GMW menggunakan velg berdiameter 16,5 inci untuk roda belakang, sedangkan roda depan memakai velg custom 16,3 inci yang dibalut ban Shinko white wall SR777, R16/150/80 (belakang) dan R16/130/80 (depan), yang lebih menonjolkan karakter sebuah bobber.

"Hampir 80 persen part adalah buatan tangan. Part orisinil dari Scorpio yang digunakan selain mesin hanyalah tromol depan dan belakang saja," sebut Joe, yang pernah melakoni solo touring ke Pulau Kalimantan ini.

Usai perakitan, GMW pun kembali melakukan test ride sambil menunggu lampu hijau dari si pemilik. Selanjutnya, bobber pun mulai bersolek agar lebih garang. Kombinasi warna hitam solid, doff, merah, putih serta sentuhan chorme menjadi andalannya.

Agar kesan bobber hot rod lebih kental, velg pun dilabur warna merah. Lalu rangka menggunakan hitam solid. Sedangkan tangki bensin, fender belakang, boks elektrik dan accu menggunakan hitam doff. Untuk sedikit menyamarkan karakter Scorpio, GMW menyiram mesin dengan warna hitam doff dikombinasi beberapa part chrome.

GMW membalur mesin berkapasitas 225 cc ini powder coating. Sedangkan kelistrikan dipercayakan kepada CMM Motorsport. Pada kustom ini, CMM mengaplikasi elektrik starter bawaan Suzuki Carry 1000. Yang dibantu tenaga accu 9 volt, didukung pengapian dan regulator dari Cheetah Power.

Dalam pengerjaan yang menghabiskan waktu 2 bulan, akhirnya GMW berhasil mewujudkan impian EL untuk memiliki sebuah bobber hot rod. Tak sabar, El pun langsung melakukan test ride sekaligus solo touring ke kawasan Puncak, Bogor. Akhir kata, El hanya berucap, fantastis!

(kpl/tr/rd)

© PT Topindo Atlas Asia 2024