Bisa Buat Mudik nih,Becak Motor menggunakan BBG
Bisa Buat Mudik nih,Becak Motor menggunakan BBG
Semarang - 3 Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (UNNES), Monelis Widyatama, Alisadikin, dan Sudita membuat inovasi alat transportasi berupa becak motor berbahan bakar gas. Saat ini proses pengerjaan proyek tersebut sudah mencapai 85 persen.
Ikhsan Hakim, dosen pembina dalam proyek yang diberi nama Becak Spesial tersebut mengatakan dengan bahan bakar gas, nantinya kendaraan Becak Spesial mampu menempuh 75 km per 1 kg gas. Untuk kecepatan mampu menempuh 60 km/jam.
"Kalau gas nanti tenaga turun 10 persen. Tapi becak itu sebenarnya tidak boleh lebih dari 40 km/jam," terang Ikhsan dalam acara Pameran Produk Unggulan UMKM dan Ritek Expo di DP Mall, jalan Pemuda, Semarang, Kamis (5/7/2012).
"Saat ini masih dalam tahap pembuatan konverter kit untuk sistem karburator," imbuhnya.
Sementara itu salah satu mahasiswa pembuat Becak Spesial, Monelis menerangkan, dari segi kerangka bodi mereka membuat sendiri dari pipa besi setebal 2,3 mm.
Awalnya desain dibuat di komputer lalu ditentukan ketebalan pipa yang digunakan untuk kerangka. Pada kerangka Becak Spesial tersebut sengaja tidak ditambahkan penutup dengan tujuan memperlihatkan semua mesin dan sparepart yang digunakan.
"Bodi pembentuknya pipa setebal 2,3 mili dengan model ekspose frame atau sengaja tidak memakai bodi. Jadi semua terekspose," katanya.
Selain itu menurut Ikhsan, alat transportasi buatan mahasiswanya tersebut lebih aman dari becak motor lainnya karena menggunakan sistem stering mobil dengan penggerak ban depan.
"Kalau becak biasa belok ke kanan dengan body maka masa grafitasinya juga pindah ke kanan. Jika kecepatan 25 km/jam maka oleng. Pada Becak Spesial penumpang juga masuk dari samping, tidak dari depan," terang Ikhsan.
Becak Spesial menggunakan mesin motor 100 cc dari Kanzen, selain itu beberapa sparepart seperti ban, shock breaker, dan beberapa bagian lain yang tidak bisa diproduksi sendiri.
"Kami sudah ada MoU dengan Kanzen untuk mesinnya," ungkap Ikhsan sambil memperlihatkan mesin yang menempel pada Becak Spesial.
Untuk pembuatan dari kerangka body dan pemasangan mesin, tiga mahasiswa tersebut membutuhkan waktu tiga minggu. Meski demikian hingga saat ini mereka baru menyelesaikan prototipe berupa Becak Spesial berbahan bakar premium.
"Nanti akan ada modifikasi di kerangka untuk tempat dua tabung gas 3 kg," terang mahasiswa lainnya, Sudita.
Percobaan gas sebagai bahan bakar alat transportasi sebelumnya sudah dilakukan oleh mahasiswa UNNES melalui motor bertenaga gas. Dari pengalaman yang sudah teruji tersebut, Becak Spesial bertenaga gas rencananya akan dijual di pasaran dengan harga Rp 20 juta per unit.
"Saat membuat becak harus mendasari filosofi becak indonesia yaitu sopir berada di belakang," imbuh Ikhsan.