BPPT gelar pelatihan pembuatan platform mobil kompak
BPPT gelar pelatihan pembuatan platform mobil kompak
Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) bersama Kementerian Perindustrian tengah melakukan pelatihan dan menciptakan platform mobil kompak. Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong industri otomotif Indonesia dan juga merek-merek mobil nasional
Untuk itu, Kemenperin mengaku sudah menggelontorkan dana Rp. 50 miliar untuk menciptakan platform. Dari sini kemudian produsen lokal akan digandeng untuk mempelajari menciptakan produk masing-masing menggunakan merek lokal dengan platform yang ekonomis, sehingga bisa lebih kompetitif.
Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, di Jakarta Selatan, Senin (17/12), mengatakan bahwa pihaknya mengarahkan mobil ini ke segmen mobil kompak dengan kapasitas mesin 900 cc ke bawah, supaya tak bersaing langsung dengan merek asing yang sudah dahulu eksis di Tanah Air.
Beberapa produsen lokal yang sudah mulai unjuk kebolehannya memproduksi mobil, antara lain, PT Duper Gassindo (Tawon), PT INKA (GEA), PT Triangle (VIAR), PT Mahator, PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), PT Kaisar, PT Asian Auto Internasional (produsen bus), dan PT Fin Komodo (kendaraan off-road).
Lalu, mengapa sasarannya mobil kompak? Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, sepanjang Januari - November 2012, total penjualan mobil kompak 1.300 cc ke bawah mencapai 38.985 unit atau 3,92 persen dari total pasar mobil non-sedan.
Jumlah ini bisa lebih besar karena tren dunia menunjukkan makin berkembangnya segmen mobil kompak demi mengejar efisiensi dan ramah lingkungan. Dengan menggarap segmen pasar baru yang belum dijamah prinsipal asing, pemerintah berharap produsen lokal bisa bersaing.
(kpl/bun)