Kualitas Chang'an paling unggul Di China

Kualitas Chang'an paling unggul Di China

Kehadiran mobil China di Indonesia tak pelak kerap dipandang sebelah mata. Namun nama Chang'an yang akan dibawa oleh Subaru di Indonesia bukan sekadar nama asal China yang siap terabaikan.

"Sebagai gambaran Chang'an dipercaya sebagai partner dalam merakit Ford, Mazda, dan Volvo (sebelum dibeli Geely pada 2010) untuk pasar lokal mereka di China. Mereka juga jadi partner perakitan untuk PSA Peugeot, Citroën dan Suzuki. Selain itu, Chang'an juga memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan di Nottingham-Inggris, Turin-Italia, Yokohama-Jepang, dan Detroit-Amerika Serikat," demikian dikutip business inquirer.

Glenn Tan, Presiden Direktur Motor Image Group yang membawahi Subaru di Indonesia. Juga yakin dengan kualitas dari produk ini karena adanya catatan sejarah sebelumnya bahwa Chang'an berperan dalam pembuatan kendaraan untuk militer, salah satunya sebagai penyuplai suku cadang.

Kerja sama teknis dan komersial dengan Suzuki Motors sendiri dimulai pada tahun 1983. Saat itu, Chang'an didaulat terlibat dalam perakitan mobil niaga dengan harga murah (awalnya Suzuki Carry ST90) di bawah lisensi hingga tahun 2000-an. Kedua perusahaan kemudian membentuk Chongqing Chang'an Suzuki Automobile Co pada tahun 1993 dan membuat Alto Suzuki, Suzuki Cultus, dan terakhir Swift.

Pada tahun 2001, Chang'an yang punya nama lain Chana membentuk Chana Ford Automobile Co. Kerja sama ini membuat mobil-mobil Ford untuk pasar China, antara lain Fiesta, Focus, Edge, dan Mondeo. Pada 2010, jaringan dealer mereka diperkirakan hampir mencapai 350 tempat.

Changan Ford

Gambar 1. Chang'an Ford

Changan Eado

Gambar 2. Chang'an Eado

Pada 2010, Chang'an dan PSA Peugeot Citroën asal Perancis setuju untuk membangun dan memasarkan mobil dwifungsi (penumpang dan komersial ringan) di bawah nama CAPSA.

Di tahun 2007, Chang'an mengembangkan mobil hibrida The Jiexun yang disebut dipasarkan pada 2010, untuk meningkahi tingginya harga minyak dunia.

(kpl/why/abe)

© PT Topindo Atlas Asia 2024