Mazda tak tertarik program mobil murah
Mazda tak tertarik program mobil murah
Mazda Motor Indonesia (MMI) belum berminat memproduksi mobil murah. Hal itu disebabkan regulasi mobil murah (Low Car Green Car/LCGC) yang masih menggantung dan keharusan bagi para peserta program mobil murah untuk merakit produknya di Indonesia.
Padahal, Mazda telah memiliki 2 model yang cocok untuk diikutkan program LGCG, seperti Mazda1 yang memang dipersiapkan bersaing dengan Tata Nano dan VW Up! Selain itu ada juga Mazda2 dengan mesin SkyActiv berkapasitas 1,3 liter.
"Melihat rencana bisnis Mazda 2 tahun ke depan, kami (MMI) belum ada rencana melakukan perakitan di Indonesia. Jadi rasanya hampir tidak mungkin untuk mengikuti program tersebut dalam waktu dekat," ungkap Presiden Direktur MMI, Keizo Okue, usai media gathering di Wisma Mulia, Jakarta, Kamis (17/1).
Jika ternyata ke depannya MMI mampu mengembangkan bisnis dengan cepat, lanjut Okue, tak menutup kemungkinan akan adanya investasi tersebut di Tanah Air. Sementara itu, soal akan hadirnya Mazda2 SkyActiv ke Indonesia, Okue ogah berkomentar.
Varian tersebut sebenarnya sudah cocok dengan syarat mobil murah di Tanah Air yang harus punya konsumsi 22 kpl. Karena menurut klaim yang ditulis Autocar.co.uk, dari hasil ujicoba konsumsi BBM mencapai 30 kpl.
Angka tersebut tentunya didapat dari teknologi SkyActiv yang memiliki rasio kompresi hingga 14:1. Selain itu ditunjang pula dengan katup variabel ganda sekuensial (dual sequential valve timing system) dan injektor yang memiliki 6 lubang untuk menghasilkan pengabutan bensin yang optimal.
Belum lagi ditambah dengan sistem start-stop yang sangat cocok dengan kondisi kemacetan yang makin parah.
(kpl/bun)