Regulasi mobil murah 'molor', GAIKINDO geram

Regulasi mobil murah 'molor', GAIKINDO geram

Regulasi mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) yang tak kunjung ditetapkan oleh pemerintah, membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) kecewa berat. Banyak pihak menduga, program mobil murah yang dicanangkan sejak dua tahun lalu, baru ditetapkan tahun depan.

Sudirman MR, Ketua Gaikindo, mengatakan bahwa keseriusan prinsipal otomotif global sebenarnya sudah ditunjukkan sejak awal tahun ini dengan mengumumkan tambahan investasi untuk membangun pabrik baru buat memproduksi LCGC. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai US$ 2,2 miliar (Rp. 21,2 triliun) dari lima merek, yaitu Daihatsu, Toyota, Suzuki, Nissan dan Honda.

"Di sektor industri komponen, tambahan investasi sekitar US$2,5 miliar (Rp. 24,1 triliun). Semua masuk tahun ini," komentar Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, belum lama ini.

Bahkan program ini sudah berhasil menarik 35 jenis komponen yang tadinya belum diproduksi di Indonesia.

Grup Astra dan bersama Daihatsu dan Toyota sudah memperkenalkan LCGC-nya Ayla dan Agya sejak September 2012. Pesanan juga sudah mengalir. Data terakhir yang masuk, Toyota sudah sudah mengantongi 12.000 pesanan Agya dari seluruh Indonesia. Tanpa regulasi yang jelas, mereka tentu saja tak bisa memproduksi dan menjualnya, meski banyak peminat.

Untuk itu, jika regulasi terus tak juga menemui kejelasan, GAIKINDO berencana untuk menghadap dan menanyakan langsung kepada pemerintah. Meski tidak menjelaskan detil masalah yang akan dibicarakan, namun langkah yang akan dilakukan pada tahun depan tersebut dipastikan berkaitan dengan keseriusan pemerintah dengan program LCGC.

(kpl/bun)

© PT Topindo Atlas Asia 2024