Wah, festival mobil VW di Jogja diserbu pengunjung umum!

Wah, festival mobil VW di Jogja diserbu pengunjung umum!

Tak hanya disambangi para pecinta dan pemilik mobil klasik Volkswagen, ajang tutup tahun 2013 hasil gelaran Volkswagen Club Yogyakarta (VCY) yang berjuluk "Jogjakarta Volkswagen Festival (JVWF) pada 27-29 Desember 2013 lalu, dipadati juga pengunjung umum lainnya yang ingin tahu bagaimana penampilan unik mobil rakyat dari Jerman ini.

Gelaran yang mengambil lokasi di Jogja Expo Center (JEC) ini, diikuti sekitar 2.000-an unit VW dari berbagai tipe, baik dari klub-klub VW yang hadir, maupun privatir yang tidak ingin ketinggalan momen besar tersebut. Bahkan, tercatat ada sekitar 94 klub VW seluruh Tanah Air dari ujung Sumatera hingga Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, dan tamu asing penggemar VW ikut meramaikan JVWF.

JVWF

Selain ajang kontes, JVWF juga dimeriahkan bursa lapak onderdil VW, live music, aneka tarian tradisional, bursa busana dan merchandise VW, lomba menggambar, area bermain anak-anak, kafe VW, dan juga beberapa booth dari klub VW maupun para pemain restorasi dan modifikasi VW.

Agar mengentalkan nuansa Yogyakarta, Panitia JVWF mendesain ruangan dalam JEC dengan tampilan khas Jogja, seperti Tugu Jogjakarta, Jam Malioboro dan Benteng Vredeburg. "Agar kuat nuansa alami Yogyakarta yang penuh persahabatan," terang Nohan Mahendra, Ketua Panitia JVWF.

JVWF

Di luar hall JEC sendiri, keriuhan juga lebih semarak. Banyak pemilik VW yang membawa keluarga, menggelar tenda di samping kombi atau kodoknya. Ada pula yang memanfaatkan berjualan di samping VW-nya. Selain itu, panitia JVWF juga menyediakan lahan parkir di samping JEC untuk mereka yang ingin menjual unit VW-nya. Sehingga penjual dan calon pembeli dapat berinteraksi langsung.

JVWF

Agar lebih menarik pengunjung non-pemilik VW untuk hadir di JEC, panitia JVWF menyediakan satu unit VW Kombi Brazil modifikasi Hi-Roof garapan bengkel VW Yumos, di Semarang, sebagai grand door prize yang diundi dari tiket masuk pengunjung.

(kpl/tr/sdi)

© PT Topindo Atlas Asia 2024